Selasa, 17 Desember 2019

Arum Jeram Sungai Cimanuk

ARUNG JERAM DIDAERAH GARUT

Arung Jeram Sungai Cimanuk



Sungai Cimanuk adalah tempat wisata di Garut yang cocok dikunjungi para pecinta arung jeram atau rafting. Dengan aliran sungai dan jeram-jeramnya yang deras, adrenalin Anda pasti akan terpacu saat melakukan rafting di sungai ini. Saat mengarungi sungai, Anda pun akan disuguhkan dengan panorama alam yang sangat indah dan asri, tak kalah dari arung jeram di Sukabumi. Berarung jeram di Sungai Cimanuk pastinya akan dapat menjadi aktivitas wisata yang mengasyikkan dan menghilangkan beban pikiran Anda dari rutinitas sehari-hari.
Nah, untuk rute arung jeramnya sendiri, Anda bisa memilih 1 dari 2 rute yang ada, yaitu rute Kampung Padarek Kecamatan Boyongbong – Lapang Faris Kecamatan Tarogong Kidul – Janger atau rute Patrol Kecamatan Banyuresmi – Leuwigoong – Sasak Beusi Cibatu. Harga paket raftingnya pun cukup beragam, salah satunya yang paling murah adalah Rp350.000 per orang dengan minimal peserta sebanyak 25 orang. Tarif tersebut sudah termasuk peralatan arung jeram, transportasi menuju lokasi awal, pendampingan oleh instruktur profesional, tim penyelamat berpengalaman, safety equipment, asuransi, P3K, serta satu kali makan siang dan snack. Bagaimana? Tertarik untuk mencobanya?

Wisata hutan sancang


WISATA HUTAN SANCANG

       

)




 Hutan ini dikelola oleh Departemen Kehutanan dan memiliki luas kawasan 2.157 ha dengan luas wilayah laut sekitar 150 ha. Wilayah Sancang berada di ketinggian 0-3 m dpl, kawasan ini mempunyai konfigurasi umum lahan yang datar-hanya terdapat tebing-tebing curam di sebagian pesisir pantai khususnya di daerah sebelah timur yaitu wilayah Karang Gajah (salah satu daerah di hutan Sancang yang berada di pesisir pantai). Hutan ini mempunyai temperatur rata-rata 27C. Untuk jenis material tanahnya, hutan Sancang memiliki material tanah berpasir dan tanah gambut di bagian pesisir, sedangkan di daerah yang mempunyai radius 200 m dari garis pantai memiliki material tanah daratan pada umumnya yaitu tanah hitam berbatu.
Kualitas lingkungan dan kebersihannya pun masih terjaga, walaupun dibagian timur (pesisir wilayah Hutan Sancang) terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan di area konservasi ini.  Apabila dilihat dari segi visabilitis, hutan Sancang memiliki tingkat pandang yang bebas dengan panorama alam yang indah, namun apabila berada di dalam hutannya, maka akan sulit untuk melihat kearah pantai karena susunan tumbuhan / pepohonan di Hutan Sancang sangat rapat.
Sedangkan daya tarik yang terdapat di Hutan Sancang adalah Hutan asri dengan ekosistem yang unik dan pemandangan alam indah, serta terdapat hutan bakau, sungai, berbagai jenis flora dan fauna, dan terdapat gugusan-gugusan batu yang menimbulkan panorama alam yang unik. Flora dominan yang terdapat di Hutan Sancang antara lain ; pohon ketapang, pohon bakau, tumbuhan Sorea, serta jenis tumbuhan lain yang beragam jenis termasuk pohon Meranti merah dan pohon Kaboa yang langka. Untuk aktivitas yang dapat dikembangkan di Hutan ini adalah ; trekking, fotografi, menelusuri hutan, penelitian ekosistem alam, memancing, berkemah dan aktivitas lain yang apabila dikembangkan tidak merusak dan mengganggu ekosistem Hutan Sancang tersebut.
          Memasuki abad 21 ini, Sancang sudah mulai ramah namun tetap terjaga keeksotikannya sebagai keajaiban alam Indonesia. Di sini kita dapat berkemah di daerah Cijeruk dan melakukan petualangan ke daerah Sancang dengan berjalan kaki menyebrangi muara dan melintasi bibir pantai yang terbentang panjang dengan pantai pasir putih yang kadang memantulkan warna pink atau jingga saat air laut surut.        Konon menurut sejarah yang beredar secara turun temurun Leuweung Sancang erat dikaitkan dengan tempat menghilangnya Prabu Siliwangi yang menjadi kebanggan masyarakat Jawa Barat. Siliwangi adalah nama seorang raja di tanah Pasundan, yaitu Prabu Siliwangi yang memerintah Padjadjaran. Kerajaan Padjadjaran merupakan kerajaan Hindu terbesar di Jawa Barat. Dan Prabu Siliwangi termashur sebagai raja bijaksana yang memiliki seorang istri bernama Dewi Kumalawangi. Beliau dikaruniai seorang putri Dewi Rarasantang serta dua orang putra Raden Walangsungsang dan Raden Kiansantang yang terkenal sakti dan kebal terhadap senjata apapun. Menurut sejarah, Raden Kiansantang memeluk agama Islam dan menetap di daerah Godog sampai meninggal dunia dan dimakamkan di makam Godog Garut, Jawa Barat.Menurut sejarah yang mungkin terjadi penyimpangan karena dituturkan dari mulut ke mulut, Raden Kiansantang yang terkenal sakti belum pernah menemukan orang yang mampu melukai tubuhnya. Padahal ia ingin sekali melihat darahnya mengalir. Sampai pada suatu hari, ia memohon kepada ayahnya agar dicarikan lawan hebat. Prabu Siliwangi mengabulkan permohonan Raden Kiansantang, Beliau meminta bantuan para ahli nujum untuk menemukan siapa dan di mana orang sakti yang dapat mengalahkan putranya, Raden Kiansantang. Mereka tidak bisa menunjukkan orang yang bisa mengalahkan Raden Kiansantang.        Sampai akhirnya muncul seorang kakek yang menyebutkan ada seorang yang gagah dan bisa mengalahkan Raden Kiansantang, namanya Ali di tanah suci Mekah. Sebelum Raden Kiansantang berangkat menemui Ali, kake itu menyuruhnya bersemedi dulu di ujung kulon atau ujung barat Pasundan dan berganti nama menjadi Galantrang Setra. Setiba di tanah Mekkah, ia langsung mencari orang yang bernama Ali sampai akhirnya ketemu dengan orang yang tidak dikenal di Arab. Orang itu bersedia mengantarkan Raden Kiansantang bertemu dengan Ali dengan syarat ia mampu mengambil tongkat yang telah ditancapkan di sebuah tempat. Raden Kiansantang tak menolak syarat tersebut, ia mengambil tongkat yang telah tertancap di pasir. Tapi apa yang terjadi, ia sangat terkejut karena ketika tongkat itu tidak bisa dicabut. Bahkan sampai mengerahkan segala kemampuannya hingga pori-porinya mengeluarkan darah.       Melihat Kiansantang yang tak mampu mencabut tongkatnya, pria itu menghampiri dan mencabut tongkatnya sambil membaca Bismillah. Tongkat itupun dapat dicabut dengan sangat mudah. Kiansantang heran, dirinya sampai mengeluarkan keringat darah sedangkan pria itu dapat dengan mudah mencabut tongkat itu. Menurut legenda, pria itu adalah Ali. Singkat cerita, Kiansantang akhirnya memeluk agama Islam. dan setelah beberapa bulan belajar agama Islam, ia kembali ke tatar Sunda sambil membawa niat untuk membujuk ayahnya supaya masuk Islam.Sesampai di Padjadjaran, ia menceritakan kejadian yang dialaminya selama di Mekkah. Akhirnya ia berharap ayahnya bersedia ikut memeluk agama Islam. Namun Prabu Siliwangi menolak ajakan putranya itu. Kiansantang sangat kecewa mendengar keputusan ayahnya bersikeras memeluk Hindu yang sudah dianutnya sejak lahir. Ia kembali ke Mekah untuk memperdalam agama Islam. 7 tahun kemudian, Kiansantang kembali ke Padjadjaran. Ia mencoba lagi membujuk ayahnya masuk Islam. Mendengar putranya kembali, Prabu Siliwangi tetap pada pendiriannya memeluk agama Hindu menyulap keraton Padjadjaran menjadi hutan belantara.Kiansantang sangat kaget melihat keraton Padjadjaran telah berubah menjadi hutan rimba, dalam hatinya yakin ia tidak mungkin salah, di tempat itulah keraton berdiri. Setelah mencari ke sana ke mari, akhirnya ia menemukan ayahnya dan para pengawalnya keluar dari hutan. Dengan nada hormat, Raden Kiansantang berkata pada ayahnya “Wahai Ayahanda, mengapa Ayahanda tinggal di hutan? Padahal Ayahanda seorang raja. Apakah pantas seorang raja tinggal di hutan? Lebih baik kita kembali ke keraton dan memeluk agama Islam”. Mendengar pertanyaan putranya, Prabu Siliwangi balik bertanya, “Wahai Ananda, lantas apa yang pantas tinggal di hutan?”. Raden Kiansantang menjawab, “Yang pantas tinggal di hutan adalah harimau”.Konon, prabu Siliwangi beserta para pengawalnya tiba-tiba berubah wujud menjadi harimau (maung). Raden Kiansantang menyesal telah mengucapkan kata harimau hingga ayah dan pengawalnya berubah menjadi harimau. Mesikpun ayahnya telah berubah wujud menjadi harimau, Kiansantang tetap berusaha membujuk ayahnya memeluk agama Islam. Namun harimau-harimau itu tidak mau mendengarkan ajakan Kiansantang, mereka lari ke daerah selatan, kini termasuk wilayah Garut. Raden Kiansantang berusaha mencegah, namun usahanya gagal. Harimau-harimau itu masuk ke dalam goa yang kini dikenal dengan nama Goa Sancang yang terletak di Leuweung Sancang Kabupaten Garut.


Lokasi:  Desa Sancang Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut
Koordinat : 7 41' 48" S, 107 52' 18" E
Telepon:
Email:
Internet:
Arah:  dapat ditempuh dengan jarak 2 km dari pusat kecamatan Pameungpeuk, 20 km dari kota Kabupaten Garut, dan 180 km dari Bandung. Untuk mencapai ke sana, dapat dicapai oleh bus dari Kecamatan Pameungpeuk dengan tarif Rp.3000/orang (dari Pameungpeuk – Perkebunan karet Mira-mare)  yang melalui pinggir kawasan dan hanya lewat 3 bus / hari atau menggunakan angkutan kota dengan tariff Rp.4000/orang setelah itu untuk menuju perbatasan kawasan Sancang dapat memanfaatkan jasa ojeg dengan tariff Rp.7500 dari Pameungpeuk dan Rp. 3500 dari pantai Cijeruk indah.
Fasilitas: pos jagawana
Jam Buka:
Tutup:
Tiket: 
Informasi Lebih Lanjut: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut


KARACAK VALLEY

Karacak Valley Garut, 


Karacak Valley Garut. Tempat ini sekarang cukup banyak wara-wiri di instagram user di Garut. Memang, Karacak valley sekarang jadi salah satu tempat wisata baru yang cukup populer dikalangan traveller baik lokal di Garut ataupun dari luar kota.
Jika anda berlibur ke Garut dan mencari bukit terindah di Garut, tempat ini bisa jadi salah satu tujuan.

Sekilas Tentang Karacak Valley

Tempat wisata di Garut yang terbilang baru ini dibuka sekitar awal tahun 2016. Kekuatan medsos (instagram, facebook) ikut membantu kepopuleran karacak Valley
Wilayahnya berupa hutan pinus dan perkebunan kopi milik Perhutani. Pengelolaannya sendiri dilakukan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jaya Mandiri. Secara keseluruhan, luas wilayahnya sekitar 92 hektar. Tapi yang dimanfaatkan untuk kepentingan wisata baru sekitar 10 hektar.
Baca juga: review Wisata Cipanas Garut Lengkap
Melihat lokasinya yang indah dan tidak begitu jauh dari pusat kota Garut, maka akhirnya pengelolaan area ini menjadi tempat wisata dilakukan. Dan ternyata respon masyarakat juga positif sekali.

Lokasi Karacak Valley

Lokasi Karacak Valley masih ada dalam area kecamatan Garut kota. Jadi dari pusat kota pun tidak terlalu lama untuk dijangkau. Alamat Karacak Valley Garut tepatnya ada di area kampung Pakuwon, kelurahan Sukanegla, kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.Jam buka dari pukul 7 pagi s/d 5 sore. Tapi sepertinya bisa datang lebih awal ataupun pulang lebih lama.

Jalan Menuju Karacak Valley

Jalan menuju lembah Karacak ini cukup mudah kok. Anda bisa arahkan kendaraan ke jalan Bratayudha, lalu belok ke jalan Margawati. Letak pertigaannya tidak jauh dari perempatan antara jalan ciledug, jalan bratayudha, dan jalan tembusan ke Singaparna.
Tinggal ikuti jalan Margawati ini, di sepanjang jalan nanti cukup banyak petunjuk arah menuju ke lokasi.
Jika menggunakan kendaraan umum, anda bisa naik angkot jurusan sukaregang atau sukadana dari terminal guntur, dan berhenti di pertigaan jalan margawati. Dari sana bisa menggunakan ojek sampai.
Jika membawa kendaraan pribadi, bisa langsung menuju ke lokasi.
Sebagai catatan, jalan menuju ke lokasi sejauh ini belum begitu bagus. Jadi persiapkan aja kendaraan anda ya.
Baca juga: info seputar wisata Kawah Kamojang
Ngga bawa perlengkapan camping sendiri? Pihak pengelola juga menyediakan penyewaan tenda dengan harga yang cukup Terjangkau.
  • Sewa tenda kapasitas 4-6 orang Rp 50.000
  • Sewa tenda kapasitas 8 orang Rp 90.000
  • Sewa tenda kapasitas 10 orang Rp 110.000
  • Sewa tenda besar Rp 120.000
Jika anda ngga mau ribet masak sendiri, bisa juga memesan makanan ke pengelola lho.. Lumayan lengkap untuk lokasi camping ceria bersama keluarga. Fasilitasnya juga cukup lengkap. Terdapat MCK yang bisa digunakan oleh pengunjung yang camping di lokasi.